"Dia bertempur enam kali dan tak terkalahkan," kenang berusia 64 tahun itu dengan penuh kasih sayang, berbicara tentang kerumunan 60 burung di peternakannya di wilayah pusat Kuba di Ciego de Avila.
Meskipun dilarang di banyak bagian dunia, sabung ayam disukai di seluruh Karibia dan di Kuba, popularitasnya semakin meningkat.
Tahun lalu, Ciego de Avila membuka arena penyeimbang resmi pertama dengan 1.000 kursi, yang terbesar di Kuba, yang mencemaskan aktivis hak-hak binatang yang melihatnya sebagai langkah mundur.
Cockfighting adalah olahraga darah karena bahaya yang terjadi pada ayam kokpit satu sama lain, diperburuk oleh taji logam yang bisa menempel pada taji burung sendiri.
Setelah revolusi 1959, Kuba menindak serang-serang sebagai bagian dari larangan perjudian, kenang Ferrel.
Selama bertahun-tahun sikap itu melunak. Arena resmi telah dibuka dan arena tersembunyi ditolerir asalkan tidak ada perkelahian.
"Orang bilang: jika pemerintah diijinkan untuk mengadakan sabung ayam, kenapa tidak?" Kata Nora Garcia Perez, kepala asosiasi kesejahteraan hewan Kuba Aniplant.
Penggemar berpendapat bahwa adu ayam adalah tradisi berabad-abad. Kritikus mengatakan itu kejam, dan mereka menyalahkan popularitasnya karena tidak adanya pilihan hiburan, pendidikan rendah tentang kesejahteraan hewan, dan potensi menghasilkan uangnya.
Di Ciego de Avila, ada arena klandestin yang berbeda untuk setiap hari dalam seminggu, beberapa tersembunyi di antara sikat marabu atau ladang tebu, menyusuri jalur tanah tanpa tanda-tanda.
Orang-orang membawa ayam jantan di sling atau di bawah lengan mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat ini dengan kereta kuda, sepeda atau mobil vintage Amerika berwarna permen.
Arena yang terbuat dari daun kayu dan palem beroperasi seperti fairgrounds. Ledakan musik Ranchera dari pengeras suara, daging babi panggang dan rum dijual dan meja disiapkan dengan dadu dan permainan kartu.
"Anda akan melihat betapa menyenangkannya ini," kata Yaidelin Rodriguez, 32, seorang reguler dengan suaminya, menulis dalam taruhan notebook yang telah dia tempatkan di ayamnya.
Perjudian dilarang di Kuba tapi goyangan tangan pertukaran uang paling banyak di arena. Penggemar memakai topi baseball yang bertuliskan "Cocks memenangkan uang, wanita mengambilnya."
Di arena resmi Ciego de Avila, orang asing membayar sampai $ 60 untuk kursi barisan depan. Di arena tersembunyi, terutama urusan lokal, kursi adalah $ 2 sampai $ 8, jumlah pangeran di negara di mana gaji negara rata-rata bulanan adalah $ 25.
"Kita bisa mendapatkan sekitar $ 600 per hari dari biaya masuk dan penjualan kursi," kata Reinol, yang menolak memberikan nama lengkapnya.
Dia membagi jumlah itu dengan rekan bisnisnya dan masih menghasilkan lebih dari itu daripada pekerjaan biasa sebagai tukang daging.
Kuba juga mengekspor ayam jantan, peternak mengatakan, menambahkan bahwa ayam jantan dengan kemampuan bertarung terbukti bisa dijual hingga $ 1000.
Di sebuah arena terpencil di dekat Ciego de Avila suatu sore, pemilik cerutu dan rum-swigging menjaga burung mereka untuk memastikan tidak ada yang menyakiti atau meracuni mereka sebelum pertarungan.
"Ayo," "Pergi untuk itu," penonton memekik begitu mulai, ayam terbang satu sama lain dalam kemarahan.
"Anda harus melatih ayam dengan taktik sabung ayam seperti mereka petinju, jadi mereka siap," kata Basilio Gonzalesm menambahkan bahwa mereka juga harus dipersiapkan, kaki kirmizi dicukur dan bulu dipotong.
Beberapa, seperti penggemar sabung ayam Jorge Guerra, bermimpi menghasilkan lebih banyak uang di negara-negara di mana taruhannya legal.
"Saya ingin pergi ke suatu tempat dengan kompetisi dan taruhan besar seperti Puerto Riko," kata petani tersebut. "Saya ingin menunjukkan kepada seseorang berapa banyak uang yang bisa saya hasilkan untuk membiakkan ayam."
